Sumut Inflasi Tahunan 3, 96 Persen, Cabai dan Bawang Merah jadi Pemicu

MEDAN-Kepala Badan Pusat Statistik  Sumatera Utara (BPS Sumut) Nurul Hasanudin menyebutkan, pada April 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Sumut sebesar 3,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,59.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Labuhanbatu sebesar 5,78 persen dengan IHK sebesar 110,41 dan terendah di Deliserdang sebesar 3,42 persen dengan IHK sebesar 106,07,” kata Hasanudin pada Kamis, (2/5/2024).

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,86 persen.

Kemudian pakaian dan alas kaki sebesar 2,21 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,24 persen.

Di kelompok kesehatan sebesar 1,08 persen, transportasi sebesar 1,24 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen;  rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,63 persen.

Selain itu di kelompok pendidikan sebesar 1,54 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran  sebesar 1,75 persen; dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,22 persen.

Tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,49 persen.

Lebih lanjut Hasan memaparkan,
pada April 2024, komoditas bawang merah penyumbang andil inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,22% (m-to-m).

“Andil inflasi bawang merah tertinggi  di Karo yaitu 0,56% pada April 2024 ( m-to-m),” ungkapnya.

Secara kumulatif, hingga April 2024, bawang merah
mengalami inflasi sebesar 41,85% (y-to-d).

Demikian juga pada April 2024, komoditas cabai merah menyumbang andil deflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,39% (m-to-m).

Sedangkan andil deflasi cabai merah tertinggi di Deliserdang yaitu 0,62% (April, m-to-m).

Jadi  secara kumulatif, hingga April 2024, cabai merah
mengalami deflasi sebesar 17,81% (y-to-d).

Pada April 2024, terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,04%, dan inflasi y-on-y sebesar 3,96

Penyumbang utama deflasi April 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,27%.

Komoditas penyumbang utama deflasi antara lain cabai merah, tomat, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan kembung/gembung. ( swisma)

Beri balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.